• Penyuluhan Hukum
  • Sesepuh
  • Rabu, 12 Oktober 2011

    Lokakarya Strategi Penanggulangan Imigran Ilegal Di Indonesia





    Waka Kumdam IX/Udayana Letnan Kolonel Chk Marthin Ginting, S.H., M.H. menghadiri acara Lokakarya Strategi Penanggulangan Imigran Ilegal di Indonesia pada hari Selasa, Rabu dan Kamis tanggal 4 s.d. 6 Oktober 2011. Lokakarya ini dilaksanakan di Quest Hotel, Kuta Bali  pukul 08.30 wita s.d. 16.00 wita selama 3 hari. 

    Peserta yang hadir pada lokakarya ini berjumlah 43 orang, adalah perwakilan dari Denpasar yakni Instansi Rudenim, Kanim Dps, Kanim Ngurah Rai,  TNI AL Bali, Biro Kesra, Bakesbangpol Prov.Bali, Diskominfo Bali, Kejati, Polda, Ditpolair dan Kodam IX/Udayana. Perwakilan dari NTB yakni Intansi Kanwil NTB, Kanim NTB, Kanim Sumbawa, TNI AL NTB, Dinsos NTB, Bakesbangpoldagri NTB, Diskominfo NTB, Kejaksaan NTB, Ditreskrimum, Ditpolair, Ditintelkam, Polda NTB, dan Biro Adm Kesra. Perwakilan dari NTT yakni Instansi Kanwil NTT, Kanim NTT, Rudenim NTT, Kanim Atambua, Binmas Polda NTT, Polair Polda NTT, Ditrekrimum Polda NTT, Intelkam Polda NTT, Dtireskrimum Polda NTT, Polres Kupang, Kesbangpol Kabupaten dan TNI AL NTT.

    Hari pertama Selasa, 4 Oktober 2011 membahas mengenai Konteks Nasional tentang Kebijakan berkaitan dengan Imigran Ilegal di Indonesia sebagai nara sumbernya yaitu Direktur Penyidikan dan Penindakan Keimigrasian Ditjenim, Dir I Tipidum Bareskrim Mabes Polri, Chief of Mission IOM, Kakanwil Hukum dan HAM Bali, Direktur Penyidikan dan Penindakan Keimigrasian, Kompol Arya Perdana dari Bareskrim Mabes Polri, Nabiel A.Karim Hayaze dari  IOM dan Dr. Priska Primastuti dari LM Counter Trafficking Unit. Hari kedua Rabu, 5 Oktober 2011 membahas mengenai Konteks Internasional yaitu Tinjauan Umum migrasi Internasional, Kerangka Hukum Internasional dan Hak-hak Imigran. dan Hari ketiga, Kamis, 6 Oktober 2011 membahas mengenai Kebijakan-kbijakan Lokal tentang mekanisme tanggap terhadap kasus-kasus Imigran Gelap yang tertangkap di wilayah Indonesia, Peran Pemerintah Daerah dan Masyarakat Lokal.